Senin, 11 April 2016

Pendidikan Karakter Islam pada Usia Dini



Pendidikan Karakter Islam pada Anak Usia Dini


Bicara tentang pendidikan karakter islam usia dini hal yang seringkali menjadi pertanyaan banyak orang adalah,pertama kapan waktu yang tepat memberi pendidikan karakter islam pada anak ? kedua bagaimana cara menyampaikan atau mengajarkan karakter islam pada anak? Jawaban untuk yang pertama simpel saja waktu yang tepat memberikan pendidikan karakter islam pada anak adalah dilakukan pada umur sedini mungkin, akan tetapi setiap anak mempunyai kemampuan pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-berbeda jadi jangan bandingkan antara anak yang satu dengan yang lainya. Begitupula dengan patokan umur, umur tidak bisa dijadikan patokan untuk setiap orang tua memberi pendidikan karakter.

REVIEW FILM



Review Film Laskar Pelangi





Film Laskar Pelangi adalah sebuah film yang dibuat oleh Riri Riza berdasarkan Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Bercerita tentang kehidupan anak-anak miskin yang memiliki semangat yang tinggi untuk mengecap pendidikan dengan keterbatasan yang melingkari kehidupan mereka di Pulau Belitong (Belitung), sebuah pulau yang berada di lepas pantai timur Indonesia, dimana suku yang mendominasi adalah suku Melayu dan Tionghoa.
Berawal dari sebuah sekolah Muhammadiyah yang telah menjadi tempat anak-anak tersebut terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud provinsi setempat jika siswa tidak mencapai 10 anak. Kemudian ketika upacara pembukaan, seorang ibu dengan anaknya yang bernama Harun mendaftarkan diri di sekolah tersebut. Sehingga sekolah Muhammadiyah memiliki murid yang genap 10 orang, dan akhirnya sekolah Muhammadiyah tidak jadi ditutup. Oleh karena itu Bu Muslimah (guru yang mengajar di sekolah Muhammadiyah) memberikan nama kepada mereka sebagai anak Laskar Pelangi.

Rivew Jurnal


Pengruh Budaya Organisasi
 
1.      Pengertian budaya organisasi, secara umum pengertian Budaya Organisasi adalah sebuah karakteristik yang dijunjung tinggi oleh organisasi dan menjadi panutan organisasi sebagai pembeda antara satu organisasi dengan organisasi yang lain. atau budaya organisasi juga diartikan sebagai nilai-nilai dan norma perilaku yang diterima dan dipahami secara bersama oleh anggota organisasi sebagai dasar dalam aturan perilaku yang terdapat dalam organisasi tersebut.
Elemen-elemen budaya organisasi ada dua yaitu elemen Idealistik dan elemen behavioral. Elemen Idealistik adalah elemen yang menjadi ideology organisasi yang tidak mudah berubah. Jadi elemen idealistik walaupun suatu organisasi terus berevolusi dan berpindah lingkungan tetap tidak mudah berubah, elemen ini merupakan elemen yang tidak menunjukan secara langsung idologinya hanya orang tertentu yang ta. Yang terlihat dalam sebuah visi misi suatu organisasi saja.
Sedangkan elemen behavioral adalah merupakan elemen yang kasap mata atau terlihat. Jadi elemen behavioral ini bisa dinilai secara langsung dilihat dari tingkah laku atau keseharian. Contohnya cara berpakain, cara berperilaku sehari-hari, cara komunikasi dan lain-lain.
Menciptkan budaya organisasi harus dilakukan secara bersama tanpa harus mengendalikan pemimpin saja. Semua anggota dan pemimpin punya tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda akan tetapi mereka mempunyai satu tujuan. budaya sebuah organisasi yang punya kemungkinan paling besar untuk membentuk standar dan etika tinggi adalah budaya yang tinggi toleransinya terhadap risiko tinggi, sedang, sampai rendah dalam hal keagresifan, dan fokus pada sarana selain itu juga hasil. Manajemen dapat melakukan beberapa hal dalam menciptakan budaya yang lebih etis :
(a).Model peran yang visibel
Karyawan akan melihat sikap dan perilaku manajemen puncak (Top Manajemen) sebagai acuan / landasan standar untuk menentukan perilaku dan tidakan - tindakan yang semestinya diambil.
(b). Komunikasi harapan etisAmbiguitas etika dapat diminimalisir dengan menciptakan dan mengkomunikasikan kode etik organisasi. Dalam suatu organisasi komunikasi merupakan kunci utama yang harus ada untuk menciptakan suasana antar satu anggota dengan anggota lain.
(c). Pelatihan etis yaitu Pelatihan etis digunakan untuk memperkuat standar, tuntunan organisasi, menjelaskan praktik yang diperbolehkan dan yang tidak, dan menangani dilema etika yang mungkin muncul. Dimana  seorang pemimpin mampu menciptakan atau mencetuskan aturan-aturan  dan nilai-nilai sesuai dengan kesepakatan bersama. Aturan dan nilai-nilai tersebut menjadi acuan perilaku setiap anggota untuk menjadi sebuah panutan
2.      Review Jurnal “Budaya Organisasi” sumber dari http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/teori-budaya-organisasi.html

Selasa, 05 April 2016

Selasa, 29 Maret 2016

Terimakasih


AtiGustiNRahma


Kau yang selalu ada..
Saat ku terlelap dan terjaga..
Hanya engkau yang bisa..
Memberikan segalanya untuku..
Kau..
Sungguh tak terbalaskan kasihmu..
Semua yang telah kau berikan padaku..
Ku yakin Tuhan kan membalasnya..